Lia & Angga

Terdapat banyak bintang dilangit tetapi hanya satu saja yang begitu menyerlah segingga dapat menarik perhatianmu, dari kalangan yang kamu pilih untuk abaikan lalah sebutir bintang yang sanggup menyinari anda, walau dimana saja kamu berada tak usah sebut pasal cinta jika kamu tidak sebenar-benarnya mengambil kisah, tak usah bercakap tentang perasaan jika ia tak berada dihatimu, tak usahlah menunjuk ke dada jika kamu berhasrat melukakan hati pasanganmu, minat bukan bermaksud cinta, bangga bukan berarti cinta, kagum juga bukan bermaksud cinta, dan suka juga tidak serasi dengan cinta, malah sayangpun bukan cinta, tetapi cinta itu adalah cinta. Berkemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan dalam keburukan didalamnya. Dan berkemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya. Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup, dan cinta kepada tuhan artinya takwa. Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan, lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan. Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manus ia dan alam tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung, atau sekedar canang yang gemerincing. Cinta adalah keabadian, dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dialami, siapapun pandai mengahayati cinta, tapi tiada siapa yang pandai memaknai cinta. Karena cinta bukan objek yang boleh dilihat dengan mata kasar, sebaliknya cinta hanya dapat ditilik melalui hati dan perasaan, cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu. Menghidupkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya. Serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta. Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cinta menjadi diri sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri. Yang kamu temukan dalam dirinya. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada di tiap-tiap diri manusia. Ia laksana setitis embun yang turun dari langit. Yang suci dan bersih. Cuma tanahnya lah yang berlain-lain menerimanya. Jika ia jatuh ketanah yang tandus tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu langkah seorang dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, disana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. Maka dari itu setelah berpikir dengan matang saya jatuhkan pilihan untuk melanjutkan kisah hidup bersama seorang wanita yang sangat saya cintai dengan mengajak ia untuk segera menikah dengan saya. Umur makin bertambah angka namun berkurang waktu, setiap laki-laki kelak akan menjadi nahkoda bagi pasangannya maka dari itu ingat satu pesan Buya Hamka “biar layar sobek dan kemudi patah dari pada memutar haluan pulang, Sampai ketujuan dengan perlahan lebih baik dari pada hanya diam ditempat mengikuti arus, teringat pesan Bapak sesulit apapun itu jangan pernah menyerah. Dan akhirnya semangat bagi teman – teman yang nantinya juga akan menikah.